Dapat dilahirkan dalam satu
keluarga adalah berkah yang telah dikumpul selama beberapa perputaran
kehidupan.
Seorang murid bercerita bahwa dia
sedang berkelahi dengan saudara perempuannya, dia merasa bahwa saudaranya tidak
ingin mengalah hanya untuk hal sepele, dalam persepsinya yang tua harus mengalah kepada yang kecil.
Sementara dari pihak saudaranya merasa bahwa adiknya terlalu manja, suka
seenaknya sendiri.
Mereka pun berdiam-an selama
beberapa waktu, padahal tinggal sekamar. Tidak ada yang ingin mengalah, semua
berada dalam persepsinya sendiri.
Ketika saya meminta tolong salah
satu dari mereka untuk membawakan tugas dari saya, dia bawa pulang dan hanya
meletakkan tanpa menyampaikannya. Kemudian meminta saya untuk chat saudaranya
saja, karena dia malas ngomong.
Saya berbagi sedikit cerita saya
kepada dia.
Foto belasan tahun yang lalu, memakai celana bermotif sama tapi beda warna,
selalu kompak!!
Ketika papa berencana beli mobil,
kamilah yang di utus untuk pergi memilih. Kami pergi ber-4, kemudian pulang
berdiskusi dengan papa. Ketika adik laki-laki saya sedang memiliki gebetan, dia
akan membawa cece-cecenya untuk ikut melihat dan mengenali gadis itu. Tentu
saja kami selalu menjadi supporter-nya, membantu carikan kado, bahkan banyak
kado saya (kado ultah se-lemari) yang lenyap begitu saja karena dia berikan
kepada gadis pujaan hahaha…
Kami selalu merasa waktu bersama
itu sangat terbatas dan tidak cukup, sehingga kami sangat menghargai dan
mensyukuri hubungan ini. Setiap ada kesempatan berkumpul, kami akan rela
bersempit-sempitan dalam 1 ranjang untuk ngobrol bersama, kami tidak suka
dipisah, tapi pada kenyataan, perpisahan itu selalu ada dalam sebuah pertemuan.
kemana saja selalu fun,karena bersama keluarga.
Kakak perempuan saya sangat menjaga
dan melindungi kami, dia selalu berkata : “kalau gak sayang kalian, mau sayang
siapa lagi?” Adik laki-laki saya dalam suatu artikelnya menulis hal yang harus
dia lakukan dan tidak boleh lupakan yaitu “berbakti kepada orang tua dan
melindungi cece-cecenya sampai kapan-pun, menyayangi keluarga dan selalu
genggam erat hubungan keluarga ini.” Adik perempuan saya adalah pencair suasana
sekaligus permen kebahagiaan dalam keluarga ini, dia selalu menemani papa mama
berbicara, membantu segala hal tanpa keluhan. Saya sendiri tidak suka memakai
kata-kata, saya lebih leluasa dengan melakukan hal-hal kecil.
menjadi backpacker selama 17 hari, salam kompak!!
seperti biasa, apabila salah seorang member ingin mengerjakan sesuatu,
1 keluarga akan mendukung penuh hehe...
Saya sangat bersyukur dilahirkan di
keluarga ini, secara finansial kami bukanlah orang kaya raya, tetapi secara
hubungan emosional, rasa sayang yang berlimpah, penuh keterbukaan, di sinilah
kekayaan kami. Papa mama walaupun sederhana tetapi sangat open mind, mereka
selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk kami. Kami ditawarin belajar
musik dan bahasa asing ketika masih sekolah, kami diberi kesempatan untuk
menuntut ilmu yang lebih tinggi. Mereka tidak pernah menuntut kami untuk
memberikan kebanggaan secara duniawi, kami diberi kebebasan penuh untuk
menentukan jalan hidup. Mereka tidak pernah mencampuri urusan privasi kami,
tetapi ketika kami membutuhkan pendapat, mereka akan siap sedia menjadi
pendengar dan teman diskusi.
selalu berbagi, apapun itu!
Setiap keluarga memiliki
permasalahan, tetapi munculnya permasalahan itulah yang menguji kekompakkan
hubungan keluarga ini, inilah yang membuat hubungan persaudaraan semakin erat.
Papa mama tidak mengajari kami
bagaimana mencari uang yang banyak, mereka mengajari kami bagaimana berderma
bila kamu mampu. Mereka tidak mengajari
kami bagaimana menilai orang lain, tetapi mengajari kami bagaimana kita menjadi
baik. Mereka tidak mengajari kami membicarakan masalah orang lain ataupun
bergosip, tetapi mengajari kami untuk jujur dan bisa di percaya. Mereka tidak mengajari kami mengeluh, tetapi
mengajari kami untuk selalu bersyukur.
*Berderma tidak selalu harus dengan uang. Bila kamu dapat
berkontribusi, itulah derma. Misalnya membuat orang tertawa, berderma. Memuji orang
dengan kata yang baik, berderma.
Bagaimanapun saudaramu,
bagaimanapun keluargamu, sayangilah mereka, bukalah hatimu untuk mereka dan
kamu akan melihat dan mengetahui betapa
manisnya mereka.
Hubungan ini datang tidak mudah,
ada kesempatan untuk bersama, jalanilah… syukurilah… hargailah…!
Karena setelah
kehidupan ini, kalian belum tentu dapat bertemu kembali.
hanya dengan selalu bersyukur dan menghargai hubungan inilah
kami menjalani kehidupan ini.