Tidak ada hal yang menakutkan, kamulah yang memunculkan rasa
takut itu.
Tidak ada orang yang
dapat menyakitimu, kamulah yang menyakiti diri kamu sendiri dengan pikiran.
Kamulah yang akan memperluas ataupun menyempitkan pandangan hidup kamu.
Foto ini kelihatan menarik karena kamera saya terfokus di hasil kreasi ini, anda tidak akan melihat tumpukan sampah yang berada di samping jalan karena kamera saya tidak memfokuskan kepada sampah itu.
Di dalam keindahan akan ada sedikit kejelekan, di dalam kebahagian ada secerca kesedihan, kenapa kita harus fokus pada hal yang tidak kita inginkan?
Hari ini di kelas anak SD, anak-anak membahas tentang
kepercayaan, sesama anak mereka saling bertanya dan menjawab apa itu
“hantu”. Seorang anak kemudian bertanya
kepada saya “apa itu karma? karma itu ngeri yah?”
“Karma itu tidak ngeri, kitalah yang menyebabkan karma itu.”
saya jawab.
“Tapi karma itu buruk lho Ls, misalnya ada teman yang jatuh
terus kita ketawain, nanti kita yang jatuh sendiri, itu kan karma buruk.”
“Nah, jadi kalau ada teman yang jatuh harusnya kita membantu
bukan malah ketawain. Tidak semua karma itu buruk, ada karma baik juga kog.
Misalnya kamu sekarang memiliki kesempatan untuk belajar dan makanan yang enak,
kamu harus bersyukur atas berkah ini, ini adalah karma baik.”
“Tapi banyak teman yang selalu bilang, hati-hati karma!
Kalau selalu sial, itu berarti nasib kan?”
“Kita yang menciptakan nasib itu, kalau kamu berbuat baik,
kamu akan memiliki nasib baik. Nasib baik tidak selalu banyak uang, misalnya
kamu suka membantu, kamu akan memiliki banyak teman, itu adalah karma baik.”
“Kemarin ada temanku yang mengatakan kata kotor kepadaku,
Ls. Kenapa dia jahat yah, padahal aku cuma panggil namanya saja, aku geram kali
lho.”
“Kamu jangan hiraukan, kan dia gak manggil namamu dulu baru
ngomong kotor kan. Bila kamu gak hirauin, berarti kamu gak merasakan dia sedang
ngomong kotor ke kamu.”
“Kalau kita di hina? Di bilang bodoh? Gimana tuh, Ls? Masa
dibilang gitu gak marah."
“Berterimakasih lho…”
“Kog gitu? Aneh.”
“Karena mereka mengajari kamu bersabar, mereka mengajari
kamu untuk lebih tekun belajar. Kamu gak mau dibilang bodoh kan, maka kamu akan
tekun belajar dan kamu akan menjadi lebih pintar, nahh inilah mereka disebut
sebagai guru. Guru bukan hanya orang yang berdiri didepan kelas kemudian
memberi pelajaran, tetapi semua orang yang mengajari kamu untuk menjadi lebih
baik, itu yang disebut sebagai guru. Tidak ada orang yang bodoh di dunia ini,
semua orang memiliki bakat masing-masing. Kamu mungkin gak pandai olahraga,
tapi mungkin kamu pandai dalam matematika. Ada orang yang gak pandai
menghitung, tapi dia pintar dalam belajar bahasa. Jadi seharusnya kita tidak
berkata seseorang bodoh, karena semua orang sama adilnya.”
“Ls… kata mami gak boleh takut hantu, tapi aku takut lho.”
“hantu itu gak ngeri, jd ga perlu takut. Kamu kan gak
menyakiti dia, mengapa kamu harus takut? Justru mereka yang takut kamu. Lagian emang kamu sudah pernah melihatnya? kalau belum berarti gak ada dong. Yang
harus kamu takut adalah kamu sendiri, kamu takut karena kamu memikirkan sesuatu
yang belum terjadi. Kamu takut pikiran kamu yang aneh-aneh, padahal gak ada hal
itu. Orang yang berbuat salah baru akan takut, orang yang tidak bersalah,
mengapa harus takut? Kalau kamu berbohong, kamu akan takut ketahuan. Kalau kamu
tidak berbohong, mengapa kamu takut?”
“Ls ada benci orang?”
“Ngak… semua orang yang saya temui itu adalah orang baik,
termasuk bertemu kalian ini, ini adalah karma baik saya, saya diberi kesempatan
untuk berbagi pengetahuan dengan kalian, saya sangat senang. Semua orang yang
kamu temui adalah guru kamu, kamu di puji ataupun di kritik, kamu harus
berterimakasih kepada mereka, karena kamu di tuntun untuk lebih maju.”
Tidak jauh dari gedung-gedung tinggi yang mewah, ada sudut
dimana pangan dan papan masih menjadi masalah besar bagi warganya.
Saya tidak tahu mengapa anak-anak tiba-tiba membahas hal
ini, tetapi saya cukup terkesima karena pola pikir mereka, mereka tidak
mengerti dan mereka bertanya, mereka kemudian juga mengungkapkan kebingungan
mereka, dan mereka akan mulai mencerna.
Tidak semua orang selalu berusaha untuk mencari jawaban atas
kebingungan, terkadang justru hanya menerima tanpa mencari sebab akibat dan
hanya menerima bulat-bulat. Saya sendiri lebih suka menyelidiki dan mencari,
dengan ini maka kita diajak untuk mengasah pikiran, dan hal ini menjadi selalu
menjadi passion saya dalam proses belajar.
Tidak di pungkiri bahwa anak-anak ini juga menjadi guru
saya, karena mereka selalu dapat melontarkan pertanyaan atau pernyataan yang
terkadang saya belum dapatkan dari teman saya.
No comments:
Post a Comment