Terkadang mengerjakan suatu hal tidak harus terencana, dan
biasanya hasilnya akan jauh lebih memuaskan daripada hal yang sudah kamu
rencakan jauh-jauh hari, tetapi kemudian kamu akan kecewa berat karena hasilnya
yang jauh dari prediksi kamu. Biarkanlah segala sesuatu mengalir begitu saja,
dan kamu akan menikmati momen itu jauh lebih baik.
Suatu hari ketika saya sedang menyiram tanaman saya, saya
melihat dinding teras yang sudah mulai pudar warna cat-nya, cat putih yang
tertempel di dinding terlihat begitu kusam dan jelek. Terlintas di pikiran,
saya kemudian mulai membersihkan dinding yang warna cat-nya sudah pudar, dengan
memakai alat pengorek cat, satu-persatu kerak cat berjatuhan, debu semen dan cat
berterbangan sampai akhirnya hanya menyisakan dinding semen.
dinding cat yang sudah kusam dan pudar.
Setelah itu saya bersihkan dinding semen tersebut dengan kain lap, kemudian mulai mengecat
warna dasar putih. Kebetulan adik saya sedang libur sekolah, dan saya ingin
merangkul mereka untuk lebih aktif dan berani berkreasi, maka saya ajak untuk bergabung dalam acara
“pengecantikan dinding teras”. Dia bertanya apa yang ingin saya gambarkan, saya
tersenyum dan hanya mengarahkan pemakaian warna dan posisinya.
“Berapa lama cece gambar itu?” Dia menunjuk ke salah satu
sudut dinding teras yang sudah saya cat beberapa bulan lalu.
“Mungkin seminggu, setiap hari habis makan malam, saya
mengecat sendirian di teras.”
“Seru?”
“Kenapa tidak? Mengerjakan sesuatu yang akan memberikan
manfaat itu adalah hal yang seru.”
Walaupun gambarnya tidak seindah seniman, mungkin terkesan
gambar anak-anak yang baru belajar
menggambar, tapi saya puas-puas saja, karena saya tidak menaruh harapan
besar dalam hasil kreasi ini, dan saya hanya mengerjakan apa yang sedang saya
pikirkan, itu saja. Kemudian orang-orang rumah senang saja karena dindingnya
sekarang memiliki tema warna-warni.
sudut dinding yang sudah di cat beberapa bulan yang lalu.
Beberapa kali saya mengecat warna dasar putih sampai datar,
kemudian saya menambahkan warna biru, hijau, dan terakhir kuning. Jangan
penasaran kenapa rumah saya ada begitu banyak warna cat hehe… saya memiliki
stok cat aneka warna untuk segala kondisi bila saya sedang dilanda keinginan
untuk merealisasikan segala ide saya yang datang tiba-tiba haha…
Seorang adik saya bertanya apakah dia boleh ikut mewarnai
daun? tentu saja saya bilang, ini
dinding kreasi, silakan berkreasi sesuka hati kalian. Saya hanya memberikan
ruang dan tema, bila kamu ingin menambahkan sesuatu, boleh-boleh saja. Tetapi mereka tidak berniat menambahkan,
hufftt payah.
Mama saya sangat antusias ketika melihat hasil cat, kemudian
dengan semangat menjunjung tinggi kreatifitas anaknya, meminta saya untuk
menambahkan gambar di sudut lain. “Untuk sekarang belum ada ide, nanti akan ada
waktunya hehe…”
Dari kesempatan “pengecantikan dinding teras” saya mengambil
sedikit perenungan. Ketika saya sedang
membersihkan cat dinding yang sudah pudar, itu seperti juga sedang membersihkan
batin kita dari segala keinginan dan kekotoran. Satu-persatu keinginan dan
keserakahan terkelupas dari pikiran ini, yang pada akhirnya hanya menyisakan
pikiran yang kosong, dan siap menerima dan mencerna hal baru.
Dinding yang jelek sebenarnya tidak jelek-jelek amat, hanya
saja pandangan kita yang terlalu fokus dan membesarkan titik-titik jeleknya. Cat
dinding tidak bertahan lama, sama hal nya dengan sifat duniawi yang tidak
pernah bersifat abadi. Kemudian dengan cara kita rutin membersihkan, dan
menggantikan dengan warna cat baru, pandangan kita jauh lebih indah.
Warna cat yang sudah pudar dan kusam memberikan suasana
lesu, kita semua tidak suka dengan kejelekan karena itulah sifat manusia.
Seperti halnya dengan masa lalu, hal yang sudah berlalu akan pudar dengan
waktunya, dan harusnya itu dihapus kemudian digantikan dengan warna yang lebih
indah sesuai dengan kondisi kini, saat ini.
Segala hal “itu akan berlalu”.
No comments:
Post a Comment