Memberi tidak selalu harus dalam bentuk materi, sebuah perhatian yang tulus juga merupakan suatu pemberian.
Siang ini sesuai dengan jadwal yang ditentukan, anak-anak datang mengunjungi saya. Kali ini saya memilih steamboat dimana kami bisa dengan santai sambil ngobrol sambil menikmati makan siang.
Satu persatu anak mulai datang, belasan anak mengelilingi 3 meja yang telah saya siapkan, kami pun memulai acara makan bersama tahun baru. Walaupun tahun ini ada beberapa anak yang tidak pulang, tapi mereka tetap salah satu member dari keluarga besar ini.
Di pertengahan acara, salah satu dari mereka menyodorkan saya sebuah paper bag yang bertulisan Hok (rezeki, berkah).
"Happy New Year Ls, ini dari angkatan kami".
Setelah saya lihat, didalamnya ada 2 buah buku yang tebal. "Wow... buku yang menarik untuk di baca", saya berkata.
"Ini pasti mahal kan, terimakasih karena kalian selalu ingat bahwa saya suka koleksi buku haha..." saya melanjutkan.
"2 buku ini sudah pernah Ls baca? atau jangan-jangan sudah ada di rak buku?" Salah satu anak bertanya.
"Hal yang menggembirakan, saya belum pernah membaca 2 judul ini, dan saya sangat tertarik dengan 2 buku yang kalian pilih ini, sangat terimakasih pada kalian semua." Saya menjawab dengan tulus.
"Ls... angkatan kami tak bawa apa-apa lho..." Ujar salah seorang anak senior.
"Kalian setiap pulang selalu mengunjungi saya, ini sudah bentuk dari sebuah hadiah, terimakasih kalian selalu ingat pada saya. Kita setiap tahun harus berkumpul makan bersama yah, dan setiap tahun akan terus bertambah adik-adik kalian."
Lantas kami melanjutkan acara makan-makan nya, dari sks kuliah, asrama, kegiatan klub, partime, program internship sampai dengan berita-berita dunia semua kami bahas. Makan siang ini mungkin adalah makan siang paling lama waktunya dimana kami mulai jam 1 siang dan berakhir pada jam 5 sore.
Patut di apresiasi di mana komando saya supaya mereka menghabiskan semua makanan dapat di selesaikan dengan baik, kekuatan menghabiskan makanan anak-anak tidak perlu di ragukan, 1 kuali besar sup yang saya masak habis tak bersisa, dan saya tentu saja sangat senang. Di sela-sela berakhirnya makanan asin, icecream adalah pilihan makanan penutup acara ini.
"Wow..." Suara riuh ketika saya mengeluarkan kotak icecream dari kulkas.
"Mau sayang siapa lagi kalau bukan sayang kalian."
"Cie... Ls nih..."
Seketika kami semua mulai berebutan mengambil rasa yang paling diminati, mungkin inilah serunya kebersamaan, walaupun padahal akhirnya ada yang tidak mendapatkan rasa yang paling dinantikan, tetapi tidak ada salahnya bila mencoba rasa lain, mungkin justru rasa lainlah yang akan menjadi favorit kamu berikutnya.
Hidup kita bukannya juga begitu, tidak selalu mendapatkan apa yang kita inginkan, terkadang kita hanya pernah mencoba 1 rasa dan kemudian merasa ini menjadi favorit dan seterusnya tidak ingin mencoba rasa lain karena takut kecewa dengan rasa baru. Tetapi bila sesekali kita tidak mendapatkan rasa yang kita inginkan, kemudian harus mencoba rasa baru yang sudah ada di tangan, tidak ada salahnya kita buka bungkusnya dan mencoba, mungkin justru rasa inilah rasa yang lebih cocok bagi kita.
Sebagai senior, saya berharap dapat selalu memberi arahan yang benar, motivasi dan dapat menjadi wadah bagi anak-anak ini. Dengan memberikan motivasi, juga sebuah bentuk motivasi bagi saya sendiri untuk terus berkembang dan maju.
Welcome home anak-anak, semoga tetap semangat mengejar impian, doa saya selalu menyertai setiap langkah kalian. Happy New Year...
No comments:
Post a Comment