Sunday, February 26, 2017

prev⏮ now ⏭next

Hari ini berbagi sediki sub-bab buku yang sedang saya baca. 「一切都是做好的安排」



"Hari kemarin adalah sejarah, hari esok tidaklah terprediksi, hari ini adalah berkah."

   Ketika kecil, bahagia adalah sebuah benda, ketika mendapatkannya akan timbul kebahagiaan ; tumbuh besar, bahagia adalah sebuah tujuan, ketika menggapainya akan timbul kebahagiaan ; sudah dewasa, bahagia adalah suatu kondisi hati, ketika mengerti maka akan timbul kebahagiaan. Sebenarnya kebahagiaan adalah "ketika", dari "ketika-ketika" inilah kebahagiaan terbentuk.

   Orang bijaksana hidup di "saat ini (ketika)", mereka menjalani kehidupan dengan kesadaran penuh, ketika makan, makan ; ketika tidur, tidur. Sementara orang biasa tidak hidup dalam "saat ini", tetapi justru hidup di "masa lalu" atau "masa depan", sering kali terbuai dalam masa lalu dan menanti masa depan.

   Zaman dahulu ada seorang bijaksana yang menebar bibit rumput di pekarangan, tidak berapa lama burung-burung pun terbang turun memakan bibit-bibit itu. Seorang murid sangat gelisah melihat kondisi ini, kemudian bertanya kepada gurunya : "Guru, bibit yang anda tebarkan telah dimakan burung-burung, bagaimana ini?"

   Sang guru menjawab dengan tenang : "tidak apa-apa, biarkan mereka memakannya."
   Malam hari itu tiba-tiba bertiup angin kencang, murid kecil kemudian buru-buru mencari gurunya berkata :" Guru, ada angin kencang, bibit yang anda sebarkan akankah dibawa angin?"
   Guru menjawab :" tidak perlu pikirkan."
   Murid kecil tidak mengerti mengapa gurunya begitu tenang, malam hari itu dia tidak dapat tidur dengan tenang.

   Beberapa hari kemudian turun hujan deras, murid kecil kembali mencari gurunya :"Guru, hujan begini deras, akankah bibit yang anda sebarkan itu terbawa arus air?"
   Guru menjawab :"tidak perlu pedulikan, biarkanlah."

   Waktu terus berjalan, suatu hari murid kecil melihat pekarangan rumah telah tumbuh rumput nan hijau, dia penuh kebingungan bertanya kepada gurunya :"Guru, burung memakannya, angin meniupnya, air hujan membawanya, mengapa masih ada bibit yang tertinggal?"

   "Saat saya menebarkan bibit-bibit itu, tenaga yang saya pakai tidaknya setara, ada beberapa tempat yang lebih banyak bibitnya, ada beberapa tempat yang sedikit bibitnya. Tebarkan yang banyak, sengaja supaya mendatangkan burung. Dengan adanya burung yang memakannya, maka rumput yang tumbuh tidak akan terlalu padat dan tipis ; beruntung juga angin meniup, karena akan membawa pergi bibit yang kosong, bibit yang bagus dan berisi akan tertinggal di tanah ; air membawa bibit-bibit itu ke mana, maka di manalah bibit-bibit itu bertumbuh. Sekarang mengertikah kamu, apa yang kamu khawatirkan sebenarnya itu adalah sebuah kondisi yang sedang membantu pertumbuhan rumput-rumput ini.

   Kebanyakan dari kita selalu mengeluh kurangnya waktu, sebenarnya kita semua memiliki waktu 24 jam, intinya adalah bagaimana membaginya. Dapat kita lihat sejenak, seringkali kita hidup dalam kesibukan yang tidak jelas, makan, tidur, kerja, main semua ingin dikerjakan. Apakah pekerjaan hari ini belum selesai, sudah memikirkan rencana besok? Apakah setiap hal begitu kerja keras, tetapi hal yang terjadi "saat ini" justru tidak menghasilkan apa-apa? Apakah demi sebuah hal "masa depan", kemudian menyia-nyiakan "saat ini"?

   Kehidupan bagaikan timbangan, seringkali butuh keseimbangan, Walaupun perjalanan hidup ini tidak kekal, juga harus memisahkan antara hal yang ingin dikerjakan dan hal yang wajib dikerjakan dalam 2 sisi yang seimbang, dengan adanya keseimbangan maka tidak akan menimbulkan penyesalan.

  Hal yang terjadi dalam kehidupan terbagi menjadi 2, yaitu sudah terjadi dan belum terjadi. Hal yang sudah terjadi, kita tidak dapat mengubahnya dan tidak perlu untuk mengungkitkan. Hal yang belum terjadi terbagi menjadi 2, dengan tindakan "saat ini (ketika) untuk mengubahnya dan tidak dapat diubah, kita tidak perlu menghabiskan waktu dan tenaga untuk mengubah hal yang sudah terjadi, tidak perlu gelisah menghadapi masa depan, hanya dengan semangat menjalani "saat ini".

  "Kemarin adalah sejarah, hari esok tidak dapat diprediksi, hari ini adalah berkah", membiasakan diri hidup di "saat ini", masa depan hanya untuk orang yang fokus hidup di masa sekarang.



Buku yang ringan tetapi mendalam, 261 lembar tidak bosan membacanya.



Membaca bab ini, saya teringat dengan artikel yang pernah saya bagikan beberapa waktu lalu.

baca juga : http://shanyoung.blogspot.co.id/2017/01/ketika.html



Wednesday, February 22, 2017

Sudah tahukah urutan marga Tionghua dengan populasi terbanyak?



Tiongkok memiliki sejarah kebudayaan panjang yang dapat ditelusuri hingga 5000 tahun yang lalu. Sejarah budaya penggunaan marga bagi orang Tionghua sudah dimulai sejak 3000 tahun yang lalu. Sampai saat ini di “Kamus Besar Marga Tionghua (中华姓氏大辞典)” tercatat total marga Tionghua berjumlah 11.969 marga, diantaranya ada 5.327 marga tunggal, 4.329 marga ganda, dan 2.313 marga lainnya.

Dari sekian jumlah marga yang ada, hingga sekarang hanya berkisar 200-an marga yang sering dipakai, ini dikarenakan ada beberapa marga yang sudah mulai punah. Yang menarik lagi adalah asal usul sebuah marga, ada beberapa marga yang berawal dari warna, nama negara, barang keseharian, angka, daerah tempat tinggal, profesi dll.

Di Indonesia, suku Tionghua memiliki nama Indonesia secara resmi (akte, paspor, ijazah atau tanda pengenal lainnya), akan tetapi penggunaan marga dan nama Tionghua masih menjadi tradisi dalam keluarga.

Berdasarkan data sensus yang diambil beberapa periode, di urutkan marga berdasarkan populasinya yaitu:
* urutan tidak mencerminkan jumlah marga di Indonesia karena survey di ambil oleh Perkumpulan Marga di Tiongkok.

10 marga terbanyak populasinya

Dinasti Song (960-1279)
No
Marga
(karakter mandarin traditional)

Marga
(karakter mandarin simplified)
Pembacaan Pinyin
Ejaan Hokkian
1.
wáng
Ong
2.
Li, Lee, Lie
3.
zhāng
Tio, Teo, Theo
4.
zhào
Tio
5.
liú
Lau, Lauw
6.
chén
Tan
7.
yáng
Inyo, Young
8.
Goh, Ngo
9.
huáng
Ng, Oey
10.
zhū
Zhu

Dinasti Ming (1368-1644)
No
Marga
(karakter mandarin traditional)
Marga
(karakter mandarin simplified)
Pembacaan Pinyin
Ejaan Hokkian
1.
wáng
Ong
2.
zhāng
Tio, Teo, Theo
3.
Li, Lee, Lie
4.
chén
Tan
5.
liú
Lau, Lauw
6.
yáng
Inyo, Young
7.
Goh, Ngo
8.
huáng
Ng, Oey
9.
zhōu
Tjiu,Chew, Chou
10.
Hsu, Shui

Tahun 1987
No
Marga
(karakter mandarin traditional)
Marga
(karakter mandarin simplified)
Pembacaan Pinyin
Ejaan Hokkian
1.
Li, Lee, Lie
2.
wáng
Ong
3.
zhāng
Tio, Teo, Theo
4.
liú
Lau, Lauw
5.
chén
Tan
6.
yáng
Inyo, Young
7.
zhào
Tio
8.
huáng
Ng, Oey
9.
zhōu
Tjiu,Chew, Chou
10.
Goh, Ngo
11.
Hsu, Shui
12.
sūn
Sun
13.
Ho
14.
zhū
Zhu
15.
gāo
Ko, Choo
16.
lín
Lim, Liem
17.
Ho
18.
guō
Kwok, Kwek
19.
Ma
20.
luó
Lo, Luo


Menurut sensus Tahun 2013 di Tiongkok, Hongkong, Macau dan Taiwan (sekitar 1,33 milyar penduduk), urutan marga dengan populasi terbanyak yaitu: 
(120 marga terbanyak populasinya)

No
Marga
(karakter mandarin traditional)
Marga
(karakter mandarin simplified)
Pembacaan Pinyin
Ejaan Hokkian
1
王  (7,1%)
wáng
Ong
2
李  (6,9%)
Li, Lee, Lie
3
張 (6,4%)
zhāng
Tio, Teo, Theo
4
劉  (5,1%)
liú
Lau, Lauw
5
陳  (4,2%)
chén
Tan
6
楊  (2,97%)
yáng
Inyo, Young
7
黃  (2,1%)
huáng
Ng, Oey
8
吳  
Goh, Ngo
9
趙  
zhào
Tio
10
周 
zhōu
Tjiu,Chew,Chou
11
Hsu, Hsui
12
sūn
Sun
13
Ma
14
zhū
Zhu
15
Ho
16
lín
Lim, Liem
17
guō
Kwok, Kwek
18
Ho
19
gāo
Ko, Choo
20
luó
Lo, Luo
21
zhèng
Te, The
22
liáng
Nio
23
xiè
Sia, Tjia
24
Sòng
Song
25
táng
Tang
26
Kho, Koh
27
dèng
Teng
28
féng
Pang
29
hán
Han
30
cáo
Co
31
zēng
Can, Tjan
32
péng
Phie
33
xiāo
Hsiau
34
cài
Chua, Tjoa,Hsai
35
pān
Phan
36
tián
Thien, Tien
37
dǒng
Tong
38
yuán
Yuan
39
Yu
40
Se
41
Yap, Jap
42
jiǎng
Tjiu, Tjio
43
To
44
So, Soe
45
wèi
Gui, Goei
46
chéng
Sing, Seng
47
Lu
48
dīng
Ting
49
shěn
Sim, Siem
50
rén
Din, Jen
51
yáo
Yao
52
Lu, Luk
53
Po, Pok
54
zhōng
Tjiong
55
jiāng
Khiong, Jiang
56
cuī
Chui
57
tán
Tam, Tham
58
liào
Liaw
59
fàn
Huan, Fan
60
wāng
Wang, Wong
61
Liok
62
jīn
Kim
63
shí
Tjio, Shi
64
dài
Tai
65
jiǎ
Jia, To
66
wéi
Wi, Wei
67
xià
Ha, Hsia
68
qiū
Khu, Khoe
69
fāng
Peng
70
hóu
Hou
71
zōu
Ao, Zou
72
xióng
Him, Hsiong
73
mèng
Bing, Meng
74
qín
Cin, Tjin
75
bái
Pek
76
jiāng
Kang, Kong
77
yán
Yam
78
xuē
Se
79
yǐn
Yin
80
duàn
Tuan
81
léi
Lei, Lui
82
Li
83
shǐ
Shi
84
lóng
Liong
85
táo
Tho
86
Hoo
87
Ku, Koo
88
máo
Mao
89
hǎo
Hao
90
gǒng
Kiok
91
shào
Kiaw
92
wàn
Ban
93
qián
Ci, Tji
94
yán
Giam
95
lài
Lua, Loei
96
tán
Tam
97
hóng
Ang
98
Bu
99
Mok
100
kǒng
Kong
101
tāng
Tang
102
xiàng
Hiong
103
cháng
Hsiong
104
wēn
Oen, Boen
105
kāng
Kheng
106
shī
Sie
107
wén
Bun
108
niú
Gu
109
fán
Huan
110
Kat
111
xíng
Hing
112
ān
An
113
Ki
114
Yi
115
qiáo
Kiaw
116
Goh, Ngo
117
páng
Phang
118
yán
Gan
119
Ni
120
zhuāng
Ceng



*Data di atas tidak mencerminkan urutan marga Tionghua yang ada di Indonesia. 


Bagaimana teman, ada di urutan berapakah marga anda?









sumber: 中国姓氏排名